Jumat, 16 Oktober 2015

Mami Rempong : Keluarga


Keluarga tempat terhangat untuk semua orang bukan? Kemana perginya kita tentu keluarga adalah tempat ternyaman. Keberadaan keluarga dalam kehidupan kita sangat penting bukan? Bisakah kita tanpa keluarga kita? Anggota keluarga adalah orang-orang dengan karateristik yang berbeda-beda bukan? Mungkin kita sering bertengkar dan beradu mulut dengan anggota keluarga kita, ketika jauh kita pasti merindukannya.

Peranan sebuah keluarga sangat berarti dalam hidup. Keberadaan orang tua membawa arti penting tentang keberadaan sebuah keluarga dalam kehidupan. Tentang keberadaan orang tua bagi anak-anaknya merupakan bentuk nyata tentang keadaan sebuah keluarga. 

...

“Seorang anak laki-laki dengan seragam putih merahnya, baru memasuki kelas 1 sekolah dasar (SD), berjalan mendatangi sebuah tempat dan duduk dengan tenang di sebuah kursi. Dia melihat sekitarnya, melihat teman-temannya yang berlari dan bermain. Dia tetap saja duduk di kursi sambil memandangi teman-temannya. Satu persatu teman-temannya di jemput, ada yang di jemput orang tuanya, paman atau bibinya, kakek atau neneknya, keluarganya. 

Duduk di kursi sambil melihat satu persatu teman-temannya pulang. Anak laki-laki itu melihat ke arah seorang wanita yang sedang duduk di sebuah kursi. Wanita itu tersenyum padanya sambil berbicara pada seorang teman anak laki-laki tersebut. Seorang anak perempuan yang berlari melintasi si wanita dan anak laki-laki tersebut. ‘Sudah dijemput?’; ‘Udah kak’. Anak perempuan itu menjawab sambil terus berlari mendekati kedua orang tuanya. 

Anak laki-laki itu melihat temannya, anak perempuan itu bicara kepada orang tuanya tentang sekolahnya hari. Kemudian mereka berlalu meninggalkan anak laki-laki dan si wanita yang sama-sama duduk di kursi. Anak laki-laki itu melihat suasana di depannya sekarang, kosong, teman-temannya sudah pulang. ‘Mungkin dia masih menunggu jemputan’ Batin wanita yang memperhatikannya.

‘Nunggu jemptan kah?’
‘Iya’
‘Sapa yang jemput? Mamanya kah?’
‘Nenek yang jemput’
‘Mamanya kerjakah?
‘Mama kerja ke Malaysia jadi TKW’
‘Berarti tinggal sama bapak lah ya?’
‘Tinggal sama nenek, Ayah sama Mama dah pisah’
‘Itu nenek dah jemput kak’

Anak laki-laki itu pun berlari mendekati neneknya. Neneknya tersenyum menyambut anak laki-laki itu. Kemudian mereka berdua berjalan bersama pulang menuju rumah. Di perjalanan pulang mungkin anak laki-laki itu bercerita tentang teman-teman di sekolahnya, guru di sekolahnya, pelajaran di sekolahnya dan hal-hal yang terjadi di sekolah kepada neneknya. Seperti teman-temannya yang bercerita kepada orang tuanya. 

Di usia 6 tahun, anak laki-laki itu sudah memahami tentang keadaan keluarganya, orang tuanya, Bapak Ibunya. Di usia kelas 1 sekolah dasar, anak laki-laki itu sudah bisa menjelaskan keadaan orang tuanya. Anak laki-laki itu begitu polosnya menjawab pertanyaan. Tidak semua anak di usianya bisa menjelaskan keadaan dan keberadaan keluarganya, apalagi tentang orang tuanya. "Mungkin"

“Tersenyumlah wahai anak-anak kecil, wajah-wajah polos belum ternoda. Apapun yang terjadi dalam hidup kalian, seberat apapun itu tetaplah bermain bersama teman-teman kalian. Semoga Allah selalu menjaga kalian dan menerangi hari-hari kalian dengan cahayanya. Aamiin”