Assalmualaikum...
“Hanya kepada Allah, Sang
Pencipta segala keindahan, aku menyandarkan keinginan-keinginan”
Arini, seorang ibu rumah tangga
yang sehari-harinya mengurus suami dan anaknya. Pras, suami Arini, pegawai
kantoran dan juga seorang ayah. Arini dan Pras, pasangan yang bahagia. Rumah
adalah surge yang selalu dirindukan oleh Pras. Tetapi tidak sejak kehadiran
seorang wanita, pihak ketiga, Mei Rose.
Mei rose, seorang wanita yang
mencari seorang pria yang mau menikahinya, untuk menutupi kehamilannya tanpa
perlu mencintai dan menafkahi kehidupannya. Pras, pria yang menikah dengan Mei
Rose karena rasa simpatinya. Tetapi seiring berjalannya waktu mulailah tumbuh
rasa sayang dan kepedulian terhadap Mei Rose dan anak yang dilahirkan Mei Rose.
Arini masih menjalankan
kehidupannya seperti biasa, menugurus suami dan anaknya. Pras, masih menjadi
pegawai kantor teladan dan ayah yang baik. Arini dan Pras, masih menjadi
pasangan yang bahagia dengan surge yang selalu dirindukan. Keadaan ini berjalan
sepeprti biasa, walau Pras telah juga bersama Mei Rose.
Suatu hari… Arini sendirilah yang
melihat keadaan yang akhirnya merubah hidupnya. Merubah sosok suami dan ayah
anaknya di matanya, berjumpa juga dengan Mei Rose, wanita yang membuat
surga menjadi tak dirindukan lagi oleh
suaminya.
“Ironis. Mungkin dongeng milik
seorang perempuan memang harus mati, agar dongeng perempuan lain mendapatkan
kehidupan. Hanya lelaki yang sanggup terus berkeliling dan menciptakan dongeng
abadi di setiap kuntum bunga.”
Novel kedua karya Asma Nadia yang
dibaca, kali ini tentang suami yang bisa menutupi kehidupannya dengan wanita
lain dalam waktu yang lama. Tetapi, sesuatu yang ditutupi, pada akhirnya
ketahuan juga. Dan, lebih menyakitkan ketika sesuatu itu diketahui dengan melihat
sendiri sesuatu yang tidak ingin dilihat. Akan lebih menyakitkan ketika suami
yang dicinta lebih menyelamatkan hati wanita lain, istri keduanya. Di bagian
akhirnya menyajikan beragam pendapat dari Asmanadians tentang Poligami.
“Luka tak pernah abadi dalam
diriku. Ia selalu seperti taman bunga dengan bau kasturi. Dan aku bermain-main
di dalamnya.”
Catatan:
1. Semua yang ditulis miring, tertulis dalam novel.
2. Semua yang tertulis dalam halaman ini (selain isi novel), ditulis berdasarkan sudut pandang pemilik blog.
Thanks to Allah & Asma Nadia