Senin, 21 Desember 2015

Novel Time "Surga Yang Tak Dirindukan - Asma Nadia"



Assalmualaikum...

“Hanya kepada Allah, Sang Pencipta segala keindahan, aku menyandarkan keinginan-keinginan”

Arini, seorang ibu rumah tangga yang sehari-harinya mengurus suami dan anaknya. Pras, suami Arini, pegawai kantoran dan juga seorang ayah. Arini dan Pras, pasangan yang bahagia. Rumah adalah surge yang selalu dirindukan oleh Pras. Tetapi tidak sejak kehadiran seorang wanita, pihak ketiga, Mei Rose.

Mei rose, seorang wanita yang mencari seorang pria yang mau menikahinya, untuk menutupi kehamilannya tanpa perlu mencintai dan menafkahi kehidupannya. Pras, pria yang menikah dengan Mei Rose karena rasa simpatinya. Tetapi seiring berjalannya waktu mulailah tumbuh rasa sayang dan kepedulian terhadap Mei Rose dan anak yang dilahirkan Mei Rose.

Arini masih menjalankan kehidupannya seperti biasa, menugurus suami dan anaknya. Pras, masih menjadi pegawai kantor teladan dan ayah yang baik. Arini dan Pras, masih menjadi pasangan yang bahagia dengan surge yang selalu dirindukan. Keadaan ini berjalan sepeprti biasa, walau Pras telah juga bersama Mei Rose.
Suatu hari… Arini sendirilah yang melihat keadaan yang akhirnya merubah hidupnya. Merubah sosok suami dan ayah anaknya di matanya, berjumpa juga dengan Mei Rose, wanita yang membuat surga  menjadi tak dirindukan lagi oleh suaminya. 

“Ironis. Mungkin dongeng milik seorang perempuan memang harus mati, agar dongeng perempuan lain mendapatkan kehidupan. Hanya lelaki yang sanggup terus berkeliling dan menciptakan dongeng abadi di setiap kuntum bunga.”

Novel kedua karya Asma Nadia yang dibaca, kali ini tentang suami yang bisa menutupi kehidupannya dengan wanita lain dalam waktu yang lama. Tetapi, sesuatu yang ditutupi, pada akhirnya ketahuan juga. Dan, lebih menyakitkan ketika sesuatu itu diketahui dengan melihat sendiri sesuatu yang tidak ingin dilihat. Akan lebih menyakitkan ketika suami yang dicinta lebih menyelamatkan hati wanita lain, istri keduanya. Di bagian akhirnya menyajikan beragam pendapat dari Asmanadians tentang Poligami. 

“Luka tak pernah abadi dalam diriku. Ia selalu seperti taman bunga dengan bau kasturi. Dan aku bermain-main di dalamnya.”



Catatan: 
1. Semua yang ditulis miring, tertulis dalam novel.
2. Semua yang tertulis dalam halaman ini (selain isi novel), ditulis berdasarkan sudut pandang pemilik blog.
Thanks to Allah & Asma Nadia