Senin, 27 Februari 2017

Bumi, Bulan, Matahari Tere Liye Menunggu Bintang


Assalamualaikum...

Lama banget rasanya gak coret-coret tentang novel. Kali ini disempatin buat nulis di sini. Mumpung masih hot-hot-nya novel ini dalam pikiran. Novel kali ini karya siapa lagi kalau bukan sang novelis favorite, Tere Liye. Novel mana yang akan diubek-ubek di sini? Itu lo novel petualangan tiga remaja. Pasti udah tahukan?

Yups, novel "Bumi", "Bulan", "Matahari". Seharusnya nambah novel "Bintang" tapi sayang, belum muncul ke peradaban deretan novel tu buku. Sebenarnya udah diujung rasa penasaran yang memuncak alias gak sabar dengan kelanjutan ceritanya. Kira-kira ada yang tahu gak kapan si "Bintang" bakalan muncul?

***

Novel Pertama "Bumi"
Raib, seorang anak berusia 15 tahun dan kelas 10. Raib adalah anak perempuan seperti kebanyakan anak perempuan seusianya. Tetapi ada yang mmbedakannya, Raib memiliki kekuatan bisa menghilang.

Petualangan di mulai di Klan Bulan, setelah sebelumnya Raib dan sahabatnya, Seli dan Ali serta guru matematika mereka, Miss Selena melawan Tamus, keturunan Klan Bulan yang jahat, di Aula Sekolah. Raib, Seli dan Ali, tiba di rumah keluarga Ilo. Ilo membawa mereka menemui Ave, penjaga perpustakaan terlarang. Perpustakaan hancur karena tamus mengetahui keberadaan mereka.

Demi menyelamatkan guru matematikannya yang juga keturunan Klan Bulan, mereka bertiga berjuang bersama melawan Tamus. 

Novel Kedua "Bulan"
Seli, remaja perempuan berusia 15 tahun, kelas 10 dan teman baik Raib. Seli sama seperti kebanyakan remaja perempuang yang suka menonton drama Korea, suka dengan aktor-aktor tampan Korea. Tetapi Ia memiliki rahasia yang disimpannya sejak kecil dan tidak seorang pun tahu. Tangannya bisa melakukan suatu hal yang menakjubkan. Seli bisa mengeluarkan petir dari tangannya.

Petualangan di Klan Matahari, Seli, Raib, dan Ali menghabiskan masa liburan sekolah mereka dengan mengikuti sebuah kompetisi. Festival untuk mendapat bunga matahari yang pertama kali mekar. Mereka bertiga bersama Ily. Ily adalah anak dari Ilo, manusia Klan Bulan yang pernah membantu mereka. Kedatangan di Klan Matahari, di manfaatkan oleh pimpinan Klan Matahari untuk mendapatkan kekuasaan yang selama ini dikuasainya.

Mereka berempat, bersama Ily, berjuang mnemukan bunga matahari pertama mekar dengan penuh ketulusan dan tanpa ambisi selama 9 hari. Tapi di hari ke-9, mereka kehilangan Ily untuk selamanya dan membuat pimpinan Klan Matahari masuk ke dalam Penjara Bayangan tempat Tamus berada.

Novel Ketiga "Matahari" 

Ali usia 15 tahun dan kelas 10, Ia anak yang sangat pintar dalam hal fisika. Ia sangat membenci pelajaran dan guru-guru di sekolah karena semua pelajaran yang Ia dengar, ia sudah tahu sejak kecil. Sekolah dan teman-temannya adalah hal yang sangat membosankan. Tapi semua berubah, sejak Ali tahu bahwa Raib dan Seli, teman sekelasnya memiliki kekuatan. Semua berubah mnjadi hal seru baginya.

Raib bisa menghilang dan Seli bisa mengeluarkan petir. Tanpa disadari Ali, Ia sendiri memiliki kekuatan. Ali bisa berubah menjadi beruang raksasa. Ali sudah tahu sejak dulu bahwa dunia tidak seperti yang terlihat, ada sesuatu yang tidak diketahui atau disadari.

Petualangan di Klan Bintang, suatu tempat yang merupakan tempat menakjubkan lainnya yang mereka datangi. Ali, fisikawan cilik menemukan jalan menuju Klan Bintang. Mereka bertiga menuju Klan Bintang dan memulai petualangan di Klan tersebut.
***

Hal yang disuka dari novel ini yaitu nama-nama mereka yang kadang logika tu sampe bicara, darimana ne nama-nama mereka, idenya nama mereka. Seperti orang di klan bulan, ada Ou, Vey, Ilo, Ily, Av, Tog atau orang di klan matahari, ada mala tara.... penaman mereka saja sudah mencerminkan mereka seperti orang dari klan tersebut.

Selain itu, selalu dan selalu, setiap baca novel karya Tere Liye, kita seperti merasakan cerita itu secara langsung, seperti melihat kejadian tersebut, seperti nonton cerita serem di tv sampai tutup mata karena takut atau saat nonton komedi sampai ketawa terbahak-bahak, begitulah novel ini, dari ketawa, sedih, senang, terharu, kayaknya segala perasaan yang dirasakan para tokoh juga bisa di rasakan. Kata orang mah, feel-nya ngena banget.

Satu yang sempat menari-nari di pikiran apa coba? Ngebayangin kalau novel ini dijadikan film. Boomm... kayakanya jadi seperti Harry Potter-nya Indonesia. Maybe... Tapi dengan kualitas yang sebelas duabelas Harry Potter kualitas dan kuantitasnya. Bukan seperti kebanyakan, misal ada ular atau buaya dalam film, keliatan banget kalau itu animasi, ngerti dong maksudnya. Kliatan kalau itu buatan gitu, gak keliatan kayak seolah-olah nyata, perbedaannya keliatan gitu. 

Untuk "Bintang" ditunggu kapan keluarnya... Setelah bintang bakalan ada apalagi? Ada kelanjutannya gak yach? Hee...


Thanks to Allah.
Catatan : Gak pernah nyesal ngoleksi karya Tere Liye sejauh ini. Buku terakhir yang keluar aja udah dibaca. Semoga bisa ngubek-ngubek "Tentang Kamu" juga.