Minggu, 16 April 2017

"Sepenggal" Kisah yang Belum Usai - Harapan



Sepenggal kisah, Audrey dan Ken. Kisah cinta yang tak pernah usai bahkan dimakan usia sekali pun. Detik-detik pertama kehidupan cintanya bagai surga, kebahagiaan dan canda tawa selalu menghiasi. Belum lagi kehadiran Aurora si malaikat kecil tanpa sayap. Suara tangisnya memekik keheningan malam yang sepi diantara lelapnya tidur Audrey dan Ken.

Pagi hari di tiga bulan Aurora, minggu yang cerah. Audrey berjalan di taman komplek sambil mendorong kereta bayi, di sebelahnya Ken berjalan sambil menggendong Aurora. Bayi kecil itu sedang tertidur dalam gendongan Ayahnya. Ken mengelus kepala mungil Aurora. Audrey tersenyum melihatnya.

Audrey memberi isyarat pada Ken untuk meletakkan bayi mungilnya di kereta bayi. Ken mengangguk, mereka berhenti di bawah pohon rindang dengan kursi kayu panjang di bawahnya. Ken meletakkan Aurora di kereta bayi. Aurora menggeliat manis, Ken menepuk-nepuk pelan badan bayinya. Takut Aurora bangun dan menangis.

Audrey duduk di samping Ken, Ken menggenggam tangannya. Mereka duduk di taman, Aurora masih tertidur nyenyak di keretanya. "Kamu tahu, bagian terindah dalam hidup aku?" Ken bertanya pada Audrey. Audrey menjawab, "Aurora".

"Bukan hanya dia, tapi juga kamu dan kebersamaan kita". Ken tersenyum dan mereka saling tersenyum. 

"Dulu kebahagiaanku kebersamaan dengan anak- anak panti, sekarang kebersamaan kita bertiga". Ken meneruskan pembicaraannya. Lama mereka duduk berdua di bangku panjang, saksi pertemuan mereka, saksi cinta mereka tiga tahun lalu. Saat Ken masih menjadi bagian anak panti asuhan.

Aurora menggeliat dengan wajah yang ingin menangis, matahari membuatnya merasa terganggu. Hampir saja ia menangis sebelum Audrey dengan cepat mengendongnya. Mereka memutuskan pulang ke rumah. Karena pagi-pagi sekali Ken mendapat telepon rapat mendadak di kantornya.

Ken ke kantor setelah mandi dan sarapan pagi. Audrey yang sedang di rumah menidurkan Aurora di ruang bayi lantai bawah. Setelah menyelesaikan pekerjaan rumah, Ia membuat cake kesukaan Ken. Cake coklat dengan taburan almond di dalamnya dan parutan keju di atasnya.

Aurora sudah cantik dan bau wangi, Audrey juga sudah tampil cantik seperti biasanya. Mereka berdua menunggu Ken pulang sambil bersantai di ruang tv. Karena hari libur, biasanya rapat hanya setengah hari. Ini sudah setengah enam, Ken belum kembali, teleponnya juga tidak aktif. Audrey masih menunggu. Jam menunjukkan sembilan malam, Aurora mulai rewel. 

Setiap malam, Ken menghabiskan waktu bermain dengan Aurora hingga bayi itu tertidur. Aurora rewel, menangis sangat kencang. "Bentar lagi Ayah pulang kok". Audrey masih menenangkan bayinya sambil digendong."Ken, kamu kok belum pulang sih" batin Audrey.

Audrey memutuskan menelpon kantor, suara satpam terdengar di seberang telepon. "Halo, selamat malam". 

"Malam pak satpam, Pak Ken sudah pulang atau masih rapat ya?"

"Bu Audrey ya? Sudah pulang Bu sekitar jam lima sore tadi". 

"Iya Pak. Ini Pak Ken belum sampai rumah. Mungkin sedang ada keperluan lain, ya sudah Pak satpam terima kasih". Audrey menutup teleponnya. Ia khawatir Ken belum kembali juga. 

Satu hari, satu pekan, satu bulan, ini sudah setahun. Audrey masih berharap kembali. Sejak hari itu, hari minggu di tiga bulan Aurora, Ken tidak pernah kembali. Dan Audrey masih berharap.


Part 2. "Sepenggal" Kisah yang Belum Usai - Miracle
Part 3. "Sepenggal" Kisah yang belum Usai - Bahagia


-Maret 2017-