Minggu, 31 Agustus 2014

Love Story : Ending Relationship


Sekarang semua sudah berakhir
Mungkinkah sebuah akhir terasa sedih dan sangat sakit?
Haruskah bertanya?
Apakah sebuah kesalahan dan keputusan terasa sedih dan sakit?
Haruskah memohon?
Ini semua sudah berakhir
Sebuah akhir, penegasan yang tlah hadir diantara sepasang jiwa
Mungkinkah derai air mata, rasa sakit, penderitaan akan berakhir dengan sebuah senyum
Sunggingan yang mungkin entah kapan hadir tanpa tahu datangnya
Tidak akan ada yang tahu seberapa kuat jiwa dan rasa sakit ini hilang atau bertahan
Mungkin nanti di suatu saat atau tidak hilang sama sekali
Sampai akhirnya nafas-nafas terakhir pada sebuah penjemputan terhadap jiwa yang renta
Mungkinkah suatu saat nanti malah sebuah rasa manis yang sama datang lagi?
Haruskah berharap atau pergi dalam diam dan tetesan bulir-bulir kenangan?
Mungkinkah kehidupan sepasang jiwa nantinya akan kembali?
Mungkinkah kembali dengan rasa manis yang sama dan jauh lebih manis dari sebelumnya?
Mungkinkah hanya sebuah asa atau ilusi semata tentang sebuah harapan?
Harapan?
Apa yang disebuat harapan?
Apakah sebuah penantian atau hanya sebuah ilusi tentang keadaan yang diharapkan?
Pengorbanan akan waktu yang perlahan sekali berjalan
Berjingkrak, melompat, tersandung bahkan terluka
Sebuah rasa yang di bibir baik-baik saja
Dalam hati entah bagaimana rasanya, mungkin rindu atau benci?
Jarak yang tidak jauh…
Akankah sepasang jiwa yang ada dalam ombak terselamatkan dari hempasan yang tiap saat menerpa?
Ataukah seongak karang yang perlahan menipis dan akhirnya hancur terbawa arus?
Mungkin hanya sepasang jiwa yang tahu?
Atau mungkin salah satu diantara mereka menemukan jalan yang jauh lebih baik bagi salah satunya?
Terus…
Salah satunya tetap diam ditempat
Tidak melangkah sedikitpun
Tidak beranjak dari rasa pahit
Dan malah terdiam cukup lama dalam keheningan dan kehampaan jiwa
Apakah nantinya jiwa lain akan datang menyelamatkannya dan membawanya kesebuah rasa manis?
Mungkinkah akan terulang lagi pada rasa manis yang lebih baik?
Akankah diam itu menghapus bulir-bulir tetes air mata dari jiwa yang terluka?
Akankah hampa membawanya pada rasa manis yang jauh lebih baik?
Akankah rindu perlahan memberikan kehangatan?
Akankah ilusi pada harapan menjadi sebuah kenyataan?
Mungkinkah pikiran yang irasional menjadi lebih rasional lagi?

Thankz to: @storytime, EndingPic