Senin, 07 Maret 2016

"Percakapan Tengah Malam" Kumpulan Cerita 'Satu Hari di 2018 - Boy Candra'




Malam itu, percakapan kita seperti biasa dimulai. Dan seperti biasa pula, tidak akan ada habisnya. Kau akan bersikeras dengan pendapatmu, terlebih juga aku. Kita butuh obrolan di luar kebiasaan yang kita lakukan. Itulah sebabnya kita berdebat dan mempermasalahkan banyak hal. Bahkan hingga larut malam.

Aku selalu suka dengan caramu memandang sesuatu. Meski tidak semua pandanganmu aku setujui. Aku ikut tersenyum. Kita selalu menertawakan hal-hal yang kita anggap tidak seharusnya terjadi.

Aku tergelak. Kau ternyata sama saja dengan kebanyakan orang di negara ini. Kau kesal dengan sesuatu, lalu menghujatnya. Aku tidak melanjutkan bahasan itu. Kita terdiam beberapa saat. Dan jujur saja, aku kadang lebih memilih mengalihkan pada hal lain. Mungkin itu yang membuat kita masih bisa bertahan selama ini. Masih bisa menjadi teman berbicara hingga malam terlalu larut.

Mantan itu memang terkadang susah untuk dilupakan. Tapi masih mencintai mantan, sama saja kau mencintai benda sisa. Sama saja seperti kau mencintai bangkai. Lama-lama akan membuatmu ikutan membusuk, Raka.

Katamu, tidak ada yang bisa membuatmu nyaman seperti bersamaku. Dan, hal yang sama sebenarnya juga aku rasakan. Kalau bersamamu aku bisa menjadi diriku sendiri.




Catatan :
Cerita ketiga belas dari lima belas cerita dalam Buku Kumpulan Cerita "Satu Hari di 2018" Karya Boy Candra.