"Barangkali benar, salah satu tujuan manusia diciptakan
adalah untuk menjadi tempat sampah."
Lani, persahabatan ku dengannya, Manela, seperti warisan
keluarga yang turun temurun harus kami jaga. Tidak selalu akur, sesekali kami
pun mengalami salah paham. Persahabatan kami jauh lebih kuat dari kesalahan
yang satu di antara kami.
Gilan Bahri, lelaki yang kami temui di awal masuk kuliah.
Aku bisa melihat sesuatu di mata Manela. Ada rasa kagum, sekaligus suka kepada
lelaki berkulit putih itu. Manela bisa bertahan dengan Gilan selama 3 tahun
lebih. Lelaki yang memilih tidak mau tahu, atau tidak mempermasalahkan apa yang
dilakukan kekasihnya. Gilan susah dibedakan, apakah dia memang terlalu baik
atau terlalu naif?
Aku tidak tahu harus senang atau sedih mendengar Manela
berniat melepaskan Gilan selamanya. Manela tetaplah Manela, bisa berubah
pikiran kapan saja. Itu mebuatku semakin gelisah, diam-diam aku menjalin
hubungan asmara dengan Gilan.
Catatan :
Cerita kedua dari lima belas cerita dalam Buku Kumpulan Cerita "Satu Hari di
2018" Karya Boy Candra.