Senin, 07 Maret 2016

"Terima kasih Tidak Pergi Meski Aku Terlambat Menyadari" Kumpulan Cerita 'Satu Hari di 2018 - Boy Candra'




Aku, Halen, bersama Hadi baru saja beberapa bulan menjalin hubungan yang serius. Namun, beberapa hari belakangan dia tidak seperti biasanya. Dia mulai aneh. Dia masih saja mempermasalahkan hal-hal yang menurutku sepele. Apa salahnya dengan foto-fotoku dengan mantan kekasihku yang masih terpajang di media sosial.

Aku belum juga mengabulkan permintaannya hari itu. Aku pikir memang tidak ada pentingnya menghapus semua foto yang ada di media sosial tentang masa laluku. Biarlah semua itu menjadi kenangan. Lagipula kalau Hadi memang benar-benar mencintaiku. Dia tidak seharusnya mempermasalahkan itu.

Hubungan kami tetap berjalan. Hingga beberapa bulan setelah itu dia melamarku. Dia tidak lagi membahas media sosial dan foto-foto yang belum juga ku hapus. Hingga, suatu malam aku melihatnya tidak fokus bekerja. Dari belakang aku melihat dia membuka facebook. Melihat perempuan yang telah menjadi istrinya di media sosial masih memasang foto lelaki lain dari masa lalunya.

Ada perasaan yang tiba-tiba memukulku. “Halen, cukup kamu saja yang menyimpan kenangan itu di kepalamu, kalau memang tidak bisa kau lupakan. Jangan hukum dia dengan terus menyaksikan apa saja yang kau lalui di masa lalu. Dia tidak seharusnya menerima itu”. Nasihat Ara, sahabatku.

Aku sudah punya hidup yang baru. Harusnya sejak aku memilih Hadi, aku sudah menghapus semua foto di masa lalu. Sebab, Hadi juga melakukan itu, bahkan sebelum bersamaku dia sudah menghapus semua foto bersama perempuan-perempuan yang sejujurnya membuatku cemburu. Tetapi aku lupa pada perasaan yang membuat Hadi cemburu.




Catatan :
Cerita keempat belas dari lima belas cerita dalam Buku Kumpulan Cerita "Satu Hari di 2018" Karya Boy Candra.